Friday, June 3, 2011

VIAGRA


Pada awal 1990, sekumpulan peneliti di Makmal Sandwich, Pfizer Inc., Inggris berusaha mencari sejenis obat baru untuk tujuan memperlancar arteri koroner (sejenis pembuluh darah yang terdapat di bagian jantung) bagi pasien yang mengalami gangguan aliran darah arteri koroner.
Mereka menggunakan bahan percobaan (UK-92-480) yang bisa menghambat phosphodiesterase, yaitu sejenis enzim yang menyebabkan penyempitan saluran arteri.
Sayangnya usaha tersebut gagal. Tidak cocok untuk mencegah penyempitan koroner. Oleh karena itu, para peneliti mencoba mencari pasien yang rela menjadi bahan percobaan. Para pasien yang mau diuji enggan mengembalikan hasil penelitian.
Para peneliti merasa heran, tetapi kemudian mengetahui sendiri jawabannya. Banyak pasien yang diuji memberitahu bahwa frekuensi dan lama alat kelamin menjadi tegang telah meningkat apabila minum obat yang sedang diteliti tersebut.
Para peneliti mendapati bahwa obat tersebut menyekat “phosphodiestrase 5″ yang terdapat pada pembuluh darah alat kelamin laki-laki, tetapi tidak menyekat “phosphodiestrase 3″ yang terdapat di arteri koroner.
Mereka kemudian mengalihkan penyelidikan terhadap para lelaki yang mengalami lemah syahwat, lalu lahirlah sildenafil (atau viagra).
Catatan : dengan menghambat enzim yang menyebabkan penyempitan, arteri menjadi berkembang. Penjualan Viagra di seluruh dunia pada akhir tahun 1999 diperkirakan sebesar 1 milyar dolar.

Harga Viagra di US 1 tablet $10 artinya Rp 100 ribu pertablet. Kalau
olah raga itu memang hasilnya lebih hebat, tak ada yang mau beli
tablet semahal itu !!! Untuk diketahui anda, bahwa Viagra itu justru
dipasarkannya di-tempat2 olah-raga yang banyak bertebaran di Amerika
ini. Gymnasium2 inilah yang menjadi sasaran iklan Viagra, dan
peserta2 senam2, body-building, fitness center, dan lose-weight
program center inilah yang pemasaran Viagra paling besar.

Jadi kalau anda sudah mencobanya, barulah berkomentar. Saat ini obat
untuk ereksi yang paling mahal dan paling laris didunia adalah Viagra.
Side-effek yang paling mengkhawatirkan hanyalah pada pasien2 Low
Blood Pressure.


Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan pil kedua untuk mengatasi disfungsi ereksi (impoten), memasuki panggung pertempuran yang dahsyat dengan Viagra di pasar impoten yang bernilai miliaran dolar.
Obat baru itu, bernama Levitra, masih satu keluarga dengan Viagra. Keduanya bekerja dengan sasaran enzym penting untuk membuat ereksi. Food and Drug Administration mengizinkan peredaran Levitra Kamis.
Sampai sekarang, Viagra pil biru berbentuk berlian hanya satu-satunya resep dokter oral yang tersedia bagi sekitar 30 juta pria Amerika yang menderita impotensi-kebanyakan tidak menggunakan terapi medis.
Levitra, dibuat oleh Bayer AG dan dipasarkan oleh GlaxoSmithKline, mulai dijual di Eropa. Pil impotensi ketiga Cialis, dari Eli Lilly & Co. dan Icos Corp. – juga mendapat persetujuan beredar di Eropa dan diperkirakan akan menggempur pasar farmasi AS akhir tahun ini.
Tiga pil itu secara keseluruhan bekerja dengan gaya yang sama dan masih belum ada penelitian yang dipublikasikan langsung untuk menjelaskan keunggulan pil itu masing-masing.
FDA menyetujui Levitra, yang dikenal dengan nama kimia vardenafil, berdasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa pria rata-rata bisa mengalami 5 kali ereksi saat berhubungan seksual dengan meminum pil ini dibanding diberikan obat tiruan.
Dalam penelitian beberapa ribu pria, para peneliti melaporkan Viagra telah membantu 70% dari mereka untuk mengembalikan ereksi.
Seperti Viagra, Levitra juga hadir dengan beberapa peringatan serius yang bisa berakibat fatal bagi beberapa pria yang meminumnya.
Menurut FDA, Levitra jangan digunakan bagi pria yang:
- Meminum nitrate-yang terkandung dalam obat-obatan untuk penyakit jantung.
- Meminum obat yang disebut alpha blockers, seperti Cardura, untuk tekanan darah tinggi atau memperbesar prostat. Kombinasi keduanya akan menyebabtkan tersumbatnya tekanan pembuluh darah dan menyebabkan pingasan.
FDA juga menyatakan Levitra juga bukan untuk pasien dengan kondisi jantung jarang yang dikenal sebagai QT prolongation karena obat itu akan menyebabkan detak jantung tidak normal.
Levitra juga dilarang bagi pria yang pernah mendapat serangan jantung atau stroke yang mempunyai tekanan darah yang sangat rendah atau tekanan darah tinggi yang tak terkontrol.
Untuk pria normal, Levitra juga mempunyai dampak sampingan utama seperti sakit kepala, pilek dan hidung tersumbat. Sekitar 2% mengalami pusing/gamang.
Para pria disarankan untuk berolahraga secara fisik dahulu sebelum menggunakan Levitra untuk pertama kali, kata FDA.
Pabriknya menyatakan Levitra akan ada di rak-rak apotik dalam beberapa pekan ini tapi menolak menyebutkan harganya.


Dengan pesaing baru itu, urologis memperkirakan boom iklan konsumer yang mungkin malah membuat para pria enggan pergi ke dokter dan meminta pendapat ahli.
Penjualan Viagra, yang dilempar di pasar tahun 1998, total mencapai US$1,7 miliar tahun lalu. Sebelum mempunyai pesaing, Pfizer, Inc membuat Viagra sebagai salah satu obat yang paling dipromosikan secara nasional dan menghabiskan dana pemasaran US$101 juta pada 2001 sendiri.
Bayer dan Glaxo tidak menjelaskan detil rencana pemasaran untuk Levitra, tapi mereka mulai kesepakatan sponsorship selama 3 tahun dengan National Football League senilai US$18 juta. (Associated Press/ine)